portalbromo.com – Cegah pendangkalan, Kepala desa Dringu Kuryadi S.H. Kawal pengerukan aliran sungai Kedungaleng, Senin (10/4/2023) siang.
Ini adalah kali pertama dilakukan setelah sekian lama sungai yang selalu membanjiri pemukinan warga Dringu dan sekitar di setiap tahunya itu dilakukan normalisasi.
Tidak mudah, setelah bertahun-tahun, desa Dringu beserta banyak pihak melalui pemerintah daerah kabupaten Probolinggo berhasil mendatangkan tim normalisasi sungai dari propinsi Jawa Timur.
Tampak hadir dilokasi pengerukan, Wabup Timbul, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra, perwakilan Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian serta Camat Dringu Heri Mulyadi dan jajaran Forkopimka Dringu.
“Alhamdulillah, setelah sekian lama, akhirnya kita bisa mendatangkan tim dari Propinsi untuk dilakukan pengerukan sungai Kedunggaleng, ini berkat semua pihak terutama pemerintah kabupaten Probolinggo. Saya mewakli warga desa Dringu menyampaikan banyak terima kasih atas perhatianya”. Kata kepala desa Dringu, Kuryadi S.H.
“Sebelum dilakukan pengerukan, kita pihak desa sudah menyiapkan akses jalan untuk alat berat di sepanjang sempadan sungai agar alat bisa bekerja dengan maksimal” lanjutnya.
Di setiap tahun sungai Kedunggaleng memang menjadi momok warga sekitarnya, pasalnya kondisi sungai yang sudah tidak muat lagi menampung debit air dikala musim penghujan, kerap menumpahkan air ke pemukiman hingga merobohkan banyak bangunan milik warga.
Puncaknya di tahun 2021, banjir kiriman dari sungai kedunggaleng menenggelamkan banyak rumah warga sekitar hingga menarik perhatian gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk mengunjungi lokasi banjir Dringu.
“Semoga setelah pengerukan ini, sungai Kedunggaleng bisa menampung debit air lebih tinggi, terutama di musim hujan, sehingga warga yang biasanya rumahnya kebajiran, kini tidak lagi.”
“Namun perlu nanti kami sosialisasikan juga, agar warga tidak membuang sampah ke sungai. Selain sampah sala satu pemicu air tidak bisa mengalir dengan baik, sampah sala satu penyebab sungai mudah mengalami kedangkalan” ucapnya.
Diperkirakan total sungai Kedunggaleng yang dilakukan normalisasi sepanjang 3 kilometer dimulai dari hilir menuju ke hulu.(*)