PROBOLINGGO, Portalbromo.com – Dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Probolinggo, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo menggelar rembuk stunting tahun 2019 di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Selasa (16/7/2019).
Rembuk stunting yang mengambil tema “Strategi konvergensi penanggulangan dan pencegahan stunting di Kabupaten Probolinggo” ini dibuka oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan dihadiri oleh Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Probolinggo Hj. Sudjilawati Soeparwiyono.
Hadir pula, Wakil Rektor 3 Bidang Kerjasama Universitas Airlangga Surabaya Prof. Moch Amin Alamsyah, Manager Indonesia Country Office Vitamin Angels Otte Santika, Rektor Universitas Panca Marga Probolinggo Prof. Mohammad Haris, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kemendagri Achmad Hariyadi serta sejumlah pejabat Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan rembuk stunting kali ini diikuti 400 peserta aktif dari berbagai unsur yang menjadi stakeholders pencegahan stunting di Kabupaten Probolinggo terdiri dari Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Probolinggo, Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Muslimat NU dan organisasi wanita, para camat, kepala desa, Forum CSR, organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan.
Rembuk stunting kali ini di awali dengan informasi publik dari perangkat daerah, paduan suara SMAN Kraksaan, progres report pencegahan stunting oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, pencanangan, penandatanganan bersama dan diakhiri dialog diskusi pencegahan stunting dari Universitas Airlangga, GAIN dan Kemendagri.
Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengungkapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Probolinggo tahun 2018-2023, Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo telah menetapkan 17 sasaran prioritas pembangunan daerah. Satu diantaranya adalah meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dengan indikator indeks kesehatan masyarakat
“Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, dalam indeks pembangunan kesehatan masyarakat, menetapkan bahwa variabel prevalensi balita gizi buruk dan kurang, prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat kurus dan kurus merupakan tiga indikator mutlak dan diberikan bobot utama masing-masing 5 poin,” ungkapnya.
Menurut Tutug, tujuan utama rembuk stunting adalah mencanangkan dan membangun komitmen bersama para pemangku kepentingan pembangunan SDM di Kabupaten Probolinggo.
“Selain itu sosialisasi, edukasi dan sekaligus memantabkan koordinasi, komunikasi dan sinergi dalam konvergensi percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengatakan kegiatan rembuk stunting ini dilakukan untuk memastikan bahwa isu yang sangat krusial dan strategi menyikapi pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo terkait visi arah pembangunan tahun 2019-2024 yang salah satu instruksinya kepada seluruh perangkat mulai dari Gubernur, Bupati, Camat hingga Kepala Desa bagaimana semuanya menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting.
“Prevalensi stunting di Kabupaten Probolinggo tahun 2013 sebesar 49,9% dan menurun sebesar 9,5% menjadi 39,9% pada tahun 2018. Kegiatan ini sangat penting dengan harapan duduk bersama untuk memberikan perhatian dan komitmen menurunkan stunting melalui sumberdaya yang ada dengan APBD maupun Dana Desa,” katanya.
Supaya stunting tidak terjadi di Kabupaten Probolinggo, maka Bupati Tantri meminta agar pencegahan dan penanggulangan stunting difokuskan terhadap 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bayi yang baru lahir. “Namun tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Dinas Kesehatan saja, tetapi juga semua pihak yang ada di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri menginstruksikan kepada para Camat dan Kepala Desa untuk memastikan seluruh mandatory dalam mencegah stunting betul-betul terprogram dan teranggarkan dalam Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) pada tahun 2020.
“Jika semua dilakukan dengan dukungan anggaran dan komitmen yang tinggi, maka stunting bisa turun dan dicegah bersama-sama. Maksimalkan kader posyandu dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri didampingi Wabup Timbul dan undangan yang lain juga meninjau stand pameran yang dilakukan oleh 10 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Probolinggo dalam upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Probolinggo.(dra/wm)
buy account account market
secure account sales account market
database of accounts for sale account buying service