Polemik Pinjaman KUR Tani Desa Kedungrejo, Probolinggo, Bumdes dan BNI Bakal Disoal

portalbromo.com – Dalam mensukseskan program Kementrian Pertanian yang bekerjasama dengan perbankan BUMN yaitu PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) memberikan sarana permodalan kepada para petani dalam bentuk KUR Tani sebagai wujud kontribusi perseroan dalam mensejahterakan petani. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas petani sehingga petani menjadi sejahtera.

Alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian mengalami peningkatan pada tahun 2021 ini. Jika tahun 2020 target alokasi KUR sebesar Rp 50 triliun, maka di tahun 2021 menjadi Rp70 triliun.

Alokasi dana tersebut menyasar para pelaku usaha dibidang pertanian, baik pelaku usaha kelompok maupun perorangan.

Di desa Kedungrejo, kecamatan Bantaran kabupaten Probolinggo, penyaluran KUR Tani disoal warganya.

Pasalnya sejumlah petani di kabupaten Probolinggo barat tersebut merasa tidak pernah terima dana pinjaman KUR Tani, namun tercatat di rekening bank BNI miliknya pernah terdapat pencairan dana.

“Hal itu diketahui ketika sala satu petani warga setempat hendak mengajukan pinjam dana di bank BRI, namun ditolak oleh bank karena dinilai masih memiliki tanggungan di bank BNI” kata Hartono warga Kedungrejo saat mendatangi bank BNI cabang Probolinggo, Senin ( 12/7).

Berawal dari situ lanjut Hartono , takut disala gunakan, sejumlah warga yang memiliki kartu tani mendatangi pihak Bumdes Kedungrejo, Imam Saroji.

“Selama ini kartu tani milik warga dipegang Imam Saroji, kuatir terjadi hal- hal yang tidak diinginkan, kami minta kartunya” Lanjutnya.

Tidak hanya di Bumdes, Hartono bersama Rosyid yang juga warga Kedungrejo mendatangi bank BNI cabang Probolinggo guna melakukan cetak buku tabungan.

Rosyid kaget ketika melihat hasil print buku tabunganya terdapat pencairan dana hingga puluhan juta rupiah pada tanggal 16 Maret 2021, namun uang tersebut terdebit di hari yang sama.

“Pernah dulu saya mengajukan pinjaman satu juta rupiah ke Pak Imam, tapi sampai sekarang tidak pernah cair, tapi di rekening saya kok pernah cair 25.000.000.” Kata Rosyid.

Ia ( Rosyid ) tidak tau pinda ke mana uang puluhan juta tersebut, mengingat dirinya tidak pernah mengambilnya.

Ketua LSM KITA NKRI Kamari SE menyoroti terkait polemik tersebut, menurutnya, lembaga yang dipimpinya akan mengkaji lebih dalam terkait permasalahan.

“Kita akan kaji lebih dalam lagi, saat ini masih proses pengumpulan materi, jika ditemukan ada indikasi penggelapann atau pemalsuan berkas, maka pasti akan ada jalur hukum. ” Kata Kamari

“Namun yang paling mendasar adalah, prosedur perbankan dalam penyaluran bantuan, yang terjadi saat ini diduga kuat melanggar uu no 10 thn 1998 tentang perbankan, karena di dalam undang – undang tersebut sudah dijelaskan tata cara dan mekanisme pemberian kredit oleh setiap lembaga keuangan atau perbankan”. Jelas Kamari.

Imam Saroji dikonfirmasi belum meberikan jawaban, Pihak BNI cabang Probolinggo juga belum memberikan tanggapan.

“Silakan konfirmasi ke mbak Irma, dia selaku Koordinator untuk desa Kedungrejo” Jawab sala satu diduga pegawai BNI namun enggan menyebut namanya.(tim)

Respon (142)

  1. I am truly thankful to the owner of this web site who has shared this fantastic piece of writing at at this place.

  2. Fast execution, exclusive insights and accurate signals are vital to your success as a cryptocurrency trader. Our award-winning trading platform was built with the successful trader in mind. Cryptocurrency exchanges provide markets where cryptocurrencies are bought and sold 24 7. Depending on the exchange, cryptocurrencies can be traded against other cryptocurrencies (for example BTC ETH) or against fiat currencies like USD or EUR (for example BTC USD). On exchanges, traders submit orders that specify either the highest price at which they’re willing to buy the cryptocurrency, or the lowest price at which they’re willing to sell. These market dynamics ultimately determine the current price of any given cryptocurrency. Among these, Bitcoin is a highly adopted digital currency in the market. According to a report published by Deutsche Bank AG in 2017, bitcoin is one of the most used digital currencies, and it will maintain its dominance over the coming years. Ether, a virtual currency that can be used for accounting, investing, and establishing smart contracts and decentralized applications, is another popular virtual currency on the market. In the market, Ether is projected to expand at a modest rate.
    http://www.narogroup.co.kr/gnuboard5/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=24673
    Ethereum is a decentralized blockchain platform that facilitates the development and implementation of decentralized applications (DApps) and smart contracts, with the ultimate goal of offering an alternative to centralized systems. Transaction fees are paid for using Ether (ETH), the platform’s native coin, while the cost of transactions is regulated using an internal pricing mechanism called gas. The network runs on Ether (ETH), which is the cryptocurrency you use to pay for using the network. So, Ether is money. But the Ethereum network envisioned in the white paper would open up a new world of possibility beyond just payments from person A to person B — and it has. Its upward march was underpinned by a spike in interest by big Wall Street and tech firms into the cryptocurrency. According to Coindesk, JPMorgan Chase, Microsoft, and a number of other firms joined forces in February to create the Enterprise Ethereum Alliance. The collaborative venture aims to use the Ethereum platform to integrate blockchain solutions into their infrastructures.

  3. I need to to thank you for this fantastic read!! I definitely loved every bit of it. I have you bookmarked to check out new stuff you post?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *